Wahana
Bacaan Masyarakat (WACARA) sebagai Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak Pedesaan
khususnya Dusun Sasak Desa Kedungwinangun
KEBUMEN
Oleh:
Laela Atikah/P. AP. A
Anak
merupakan asset bangsa untuk menentukan masa depan bangsanya. Kondisi bangsa di
masa mendatang dapat dicerminkan oleh kondisi perilaku sikap dan pendidikan
anak-anak tersebut. Pendidikan sangat berperan penting sebagai bekal dalam
upaya menuju arah hidup ke depan yang lebih baik dan tercipta hidup yang
sejahtera serta meningkatkan kualitas bangsa yang berdedikasi sehingga akan
memajukan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu, pendidikan sejak dini sangatlah
penting, selain dihimbau untuk mengenyam pendidikan formal seperti sekolah
mulai dari TK, SD, SMP atau bahkan PAUD, sebagai pembentukan pendidikan
karakter mereka menjadi lebih baik, juga hal tersebut sepertinya tidak cukup. Sehingga,
dapat pula mereka kembangkan di lingkungan mereka tinggal dengan menggunakan
fasilitas yang ada. Dan penulis menggagas dengan mengadakan WACARA (Wahana
Bacaan Masyarakat) sebagai peningkatan kualitas pendidikan anak pedesaan
khususnya Dusun Sasak Desa
Kedungwinangun. Sebab, saat ini banyak sekali anak-anak mulai dari TK, SD
bahkan SMP yang sudah terbodohi dengan teknologi, mereka menggunakan handphone
yang tidak jadul dan fasilitas internet seperti facebook, twitter, Play
Stasion, bahkan terkadang digunakan untuk membuka situs yang tidak benar
seperti pornografi. Terkadang mereka juga banyak menyalahgunakan media tersebut
sehingga merugikan bangsa yang besar ini. Walaupun sebelumnya Guru sudah
sebagai fasilitator di sekolah, orang tua sebagai pendukung dalam keluarga.
Namun hal itu tidak cukup maksimal untuk mengembangkan karakter anak menjadi
lebih baik. Sehingga gagasan ini sangatlah mendukung sekali untuk kemajuan
anak-anak menuju Pendidikan yang lebih baik dan tertata.
Adapun
konsep WACARA
(Wahana
Bacaan Masyarakat) yakni hampir sama seperti TBM (Taman Bacaan Masyarakat) yang
didalamnya terdapat semua mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar mulai dari
kelas satu sampai kelas enam, SMP, majalah bergambar yang mendidik, buku fiksi
maupun non-fiksi lainnya. Dan yang menjadi pembedanya adalah pada konsep ini
dalam pelayanannya menggunakan system ‘’ONE DAY FULL SERVICE’’, sehingga
memudahkan peminjam untuk datang kapan saja, menjadikan mereka merasa betah
untuk terus menggali informasi dengan membaca, memanfaatkan waktu daripada
digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, serta dalam gagasan ini juga
menerapkan “LEARNING OF EDUCATION” dimana anak-anak diberi bonus pembelajaran
Pendidikan secara free dengan menggunakan system E-Animation (film animasi yang
mendidik yang didalamnya berisi nasihat maupun motivasi yang dapat membentuk
sikap menjadi lebih baik menggunakan media visual).
Sehingga
dengan adanya gagasan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan
anak-anak pedesaan di Dusun Sasak Desa Kedungwinangun dan menciptakan anak-anak
pedesaan yang berpendidikan karakter yang tidak gaptek “Gagap Teknologi”,
mengetahui pergaulan yang sopan dan tidak sopan, maupun mengetahui kegunaan teknologi
yang baik maupun buruk terkait dengan dampaknya.